Buku Teman Terbaik Sepanjang Masa
Judul
buku : Aku, Buku, dan
Masa Depanku
Penulis : Wahyu Wibowo dan
Penulis Lainnya
Penerbit : DIVA Press
Cetakan
Pertama : April 2019
Tebal
Buku : 248 Halaman
Buku
ini menceritakan tentang kisah 33 penulis terhadap pencapaian dalam hidupnya
melalui literasi buku dan tulisan. Disadari atau tidak, budaya literasi di
Indonesia kurang berkembang. Hal itu dikarenakan beberapa faktor, salah satu
diantaranya yaitu kurangnya motivasi untuk membaca dan menulis. Oleh karena
itu, buku “Aku, Buku, dan Masa Depanku” sangat sesuai jika dibaca oleh khalayak
umum. Bahasa tulisannya mudah dipahami dan kisahnya menginspirasi, mendorong
pembaca agar selalu berkarya melalui buku dan tulisan.
Perjuangan yang dilalui penulis sampai saat ini patut
diacungi jempol, mereka merupakan orang – orang yang bisa dibilang lolos
seleksi alam. Seleksi alam yang dimaksud dalam buku ini adalah mereka tetap
konsisten dalam berjualan buku meskipun banyak kesulitan yang mereka lalui, dari
mulai kesulitan mencari modal, ke PHP pembeli,
dan masih banyak lagi. Buku ini tak hanya bercerita tentang pengalaman menjual
buku, tapi buku ini juga bercerita tentang asam manis dalam berliterasi membaca
dan menulis. Meskipun begitu, penulis tidak pantang menyerah. Mereka tetap
semangat untuk menjalankan aktivitasnya untuk mencapai impiannya.
Kisah
yang membuatku tersadar bahwa pentingnya budaya literasi sejak dini adalah
kisah yang berjudul “Buku Melulu” karya Oky E. Noorsari. Bermula dari sebelum
pandai membaca, dia sudah sering meminjam majalah Bobo kakaknya yang kemudian
membuatnya menjadi gemar dalam membaca dan membeli buku, Oky ingin mempunyai
toko buku online. Namun keinginan itu
pupus dikarenakan dia belum mempunyai kerjasama dengan penerbit sehingga sulit
untuk mendapatkan buku dan menjual buku kembali dengan harga yang relatif lebih
murah. Sejak kecil, dia sudah diperkenalkan buku “Serial Lima Sekawan” oleh
ayahnya. Pendidikan literasi sudah dikenalkan oleh orang terdekat, yaitu
keluarganya. Ketika sudah bekerja sendiri, Oky lebih gemar dalam membeli buku
yang dia inginkan. Buah membaca, Oky menjadi aktif dalam menulis dan akhirnya
tulisannya sering dimuat dalam media. Setelah menikmati dunia kepenulisan, dia
bercita – cita untuk menghasilkan buku dan menjual bukunya sendiri.
Menakjubkan, cita – citanya terkabul semua, dari mulai mempunyai toko buku online hingga membuat bukunya sendiri.
Selain
itu, cerita luar biasa juga datang dari Lila Sulistyaningsih yang berjudul
“Buku Itu Mahal”. Semangatnya dalam membaca buku sangat luar biasa. Dia
memanfaatkan waktu luangnya di sekolah untuk membaca buku di perpustakaan.
Kegemarannya di perpustakaan membuatnya berinisiatif untuk mengirim beberapa
jawaban Teka Teki Silang dalam majalah MOP dan Kiprah. Melalui buku, dia mampu
membelikan barang untuk Ibunya, barang yang memang sulit untuk dibeli karena harga
yang relatif mahal. Setelah dia mampu membeli buku dengan hasil jerih payahnya,
dia merutinkan untuk membeli buku
sebulan sekali. Dia beranggapan bahwa buku adalah cinta yang takkan dipisahkan
dalam hidupnya.
Buku
ini mengajak pembaca untuk selalu membumikan literasi di tengah – tengah
perkembangan teknologi digital. Meskipun membaca terkesan kegiatan yang mudah,
namun tak semua orang bisa menyimpulkan isi dari hasil bacaannya kepada orang
lain, terutama dalam bentuk tulisan. Membaca dan menulis merupakan kegiatan
yang berkesinambungan. Ketika kita sering membaca, tentunya akan timbul rasa
keinginan untuk menulis, yaitu berbagi pengetahuan dari apa yang kita baca
melalui tulisan.
Disisi
lain, buku ini memotivasi pembaca untuk selalu bersyukur atas apa yang
diberikan oleh Tuhan kepada kita. Semua kebahagiaan, kesedihan, kesulitan, dan apapun
yang kita alami di dunia ini merupakan ujian dari Tuhan agar kita selalu
mengingat-Nya dalam keadaan dan situasi apapun. Selain itu, buku ini juga
memberikan inspirasi bagi pembaca untuk selalu bersemangat dalam mencapai
tujuan dan cita – cita di masa depan.
Resensi pertama terbit di koran kedaulatan rakyat, edisi Minggu, 2 juni 2019 halaman 17.
Posting Komentar untuk "Buku Teman Terbaik Sepanjang Masa"