Begini Rasanya Kehilangan Barang Berharga
Halo teman-teman, sudah sekitar dua hari yang lalu saya kehilangan salah satu barang berharga, yakni telepon seluler (hp). Saya pun merasa sangat sedih, sebab di dalamnya ada banyak sekali foto momen Ziyan sejak lahir sampai usia 7 bulannya. Selain itu juga ada data-data pekerjaan dan aplikasi penunjang pekerjaan saya sebagai Pendamping Sosial PKH.
Saya sudah melacak keberadaan hp saya melalui aplikasi Find My Device, namun hp itu sudah mati, kemungkinan mati karena jatuh di jalanan atau dimatikan oleh seseorang yang menemukan. Sehingga keberadaannya tidak bisa dilacak lagi. Meskipun begitu, hingga saat ini, setiap 1 jam sekali saya tetap memantau keberadaan hp saya melalui aplikasi Find my Device.
Pesan saya untuk teman-teman, dimanapun berada, mohon tetap berhati-hati ya, dan minta kesediaan doanya, semoga yang menemukan hp saya punya itikad baik untuk mengembalikannya. Hati-hati juga terhadap orang yang mengaku menemukan hp atau barang yang hilang, kemudian minta untuk mentransfer sejumlah uang untuk mengirimkan barang kita.
Berhati-hati memberikan info kehilangan di media sosial
Jadi, setelah saya memberikan informasi mengenai barang yang hilang di grup FB, ada satu nomor yang menghubungi saya (melalui nomor telepon bapak saya), seolah-olah dia menemukan hp saya. Dia seakan-akan memastikan kepada saya mengenai ciri-ciri hp yang hilang. Kemudian dia mengaku sopir (bernama Supri) yang tadi siang kirim barang dari desa saya, pada saat perjalanan pulang menuju Kendal, dia menemukan HP saya. Dia mengatakan akan mengirim hp saya melalui ekspedisi JN* . Ekspedisi tersebut meminta untuk ditransfer sejumlah uang sebagai biaya ongkir, biaya fotokopi KTP pengirim, dan biaya packing barang.
Mulai dari situ, saya mulai curiga. Karena setahu saya, kalau mau kirim barang, tidak perlu mencantumkan fotokopi KTP pengirim dan biaya packing. Kemudian suami saya download aplikasi get contact dan melacak nomor orang yang mengaku pak Supri dan mengaku admin JN* Kendal. Ternyata history nomor 2 orang tersebut merupakan seorang penipu, atau komplotan geng penipu barang yang hilang. Astaghfirullah.. tetap berhati-hati ya teman-teman.
Suamiku datang menguatkanku
Setiap kejadian seringkali menyimpan sebuah pesan. Begitu juga kejadian ini, yang sangat menyita emosi dan menguras mental untuk tetap tenang, berpikir waras dan bersikap dewasa, terhadap apapun yang sedang menimpa kita.
Suami saya yang bekerja di luar kota, tiba-tiba datang ketika azan isyak berkumandang. Padahal biasanya dia pulang di akhir pekan, tapi hari itu hari Selasa, dia relakan pulang, ingin menenangkan istrinya yang sedang kebingungan, katanya.
Malam itu dia sampaikan berbagai macam pesan dan nasihat. Satu yang saya ingat, adalah tentang tiga hal yang mesti kita prioritaskan untuk kita jaga dalam hidup.
Pertama, yang mesti kita jaga itu keselamatan kita, Keselamatan diri dari ancaman, dari mara bahaya sehingga kita dapat menjalani hidup dengan damai, tenteram, tenang, dan bahagia.
Kedua, kita perlu menjaga kesehatan diri dan keluarga. Kalau kesehatan diri terganggu, contoh kecil sariawan. Makan seenak apapun, kalau kita sakit sariawan, maka hal itu akan mengganggu kenikmatan makanan. Tentunya, dapat juga mengganggu aktivitas sehari hari.
Ketiga, baru harta benda. Yang mesti kita ingat, bahwa harta benda yang kita punya (sementara) adalah titipan yang harus kita gunakan sesuai peruntukannya. Karena akan ada saatnya semua yang kita punya sirna, maka sudah sepatutnya kita belajar untuk mengikhlaskan yang ada.
Alhasil, ikhtiyar (usaha) dan tawakal (berserah diri) kepada Allah adalah hal yang semestinya kita lakukan, melalui doa dan kerja nyata.
Semoga Dia Yang Maha Kuasa meluluhkan hati orang yang mungkin awalnya punya niatan tidak baik pada kita, bisa berubah lebih baik, menjadi punya itikad baik untuk memenuhi dan menunaikan hak-hak yang semestinya milik kita.
Ikhlaskan, maka akan tumbuh tunas baru yang siap melanjutkan kehidupan
Ibarat ranting pohon yang patah atau terpotong, atas izin-Nya, akan tumbuh tunas-tunas baru yang siap melanjutkan pendahulunya.
Maka kalaupun kita kehilangan barang berharga yang kita miliki (saat ini), insyaallah akan disiapkan-Nya (nanti) pengganti yang bisa saja lebih baik lagi.
Dan semestinya kita tidak perlu sangat bersedih atau menyesal karena kehilangan harta benda, karena sejatinya kita masih hidup diberi nikmat yang lebih utama, yakni keselamatan dan kesehatan.
Alhamdulillah.
Hati2
BalasHapusSiaap.. dan Semoga dg adanya coretan ini, bisa dijadikan pameling bagi saya, dan pembaca utk selalu berhati2..
HapusAmiiin...
BalasHapus