Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Pertama Menyapih Si Kecil

parenting menyapih
Ilustrasi ibu dan bayi

Halo teman-teman semua, sudah lama yaa tidak menyapa. hehehe. Kali ini aku ingin berbagi tentang pengalaman menyapih Ziyan, nih. Barangkali bisa dijadikan referensi buat teman-teman yang mau menyapih anaknya. 

Tepat pada 15 Januari 2024- Putra kami, Fakhruna Ziyan Sabchala genap berusia dua tahun. Bahagia banget dong pastinya. Usia semakin betambah, tumbuh kembangnya semakin baik dan optimal, dan tentunyaa tambah ceriwis, rasa ingin tahunya sangat tinggi. Kalau ceriwis memang sudah sejak dia usia dua bulan. Bisa dilihat di video ini. Dia memang sering ngoceh, jadi ya Bapak, Ibunya, atau orang yang ada di sekelilingnya juga harus sering ngajakin bicara. 

Cepet banget yaa dua tahunnya, Bahagia banget sih, tapi juga ada sedihnya. Sekarang lebih sering bermain sendiri mencari teman sepedaan keluar rumah, lebih mandiri, sudah bisa menentukan pilihan/berpendapat- misal diajak tidur siang bilangnya (Ziyan bangun Abuuk, Ziyan dolanan) 

Tanggal 18 Februari 2024 pada saat aku berkunjung ke rumah teman untuk tilik bayi di Kecapi, aku baru ingat kalau Bapaknya temanku ini berprofesi sebagai ahli pengobatan herbal, seperti bekam, cara hypnoteraphy, dan menyapih bayi, tanpa pikir panjang, aku langsung ingin menyapih Ziyan di rumah temanku ini. Mulailah menyapih dengan mengajak ngobrol Ziyan sampai dia mendekati alam bawah sadarnya kemudian memberi teknik sugesti dan doa yang ditujukan kepada Ziyan. Cerita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Lalu pada 8 Maret 2024, tepatnya hari Jumat legi. Sesuai tradisi di daerahku, kalau bayi berusia 2 tahun harus disapihkan ke mbah dukun sapih atau orang pintar dengan membawa syarat nasi porsinya Ziyan, telur ayam kampung rebus dan gula pasir. Diharapkan, setelah memakan makanan yang sudah di doakan simbah, Ziyan akan lupa dengan nenen, dan tidak menyusu lagi. Tak hanya itu, Disana Ziyan dicekok'i sawanan dan di area tempat menyusu juga diolesi sawanan biar rasanya pahit, sehingga Ziyan tidak mau menyusu lagi. Simbahnya berpesan, kalau masih mau menyusu ya gak apa-apa, nanti usia 3 tahun balik ke sini lagi

Ternyata aku belum siap dan belum ikhlas menyapih Ziyan. Aku belum siap mendengar Ziyan menangis meronta minta nenen. Selain itu, aku belum siap merasakan sakit bila ASI tidak dikeluarkan. Setelah berdiskusi dengan suami, ternyata ada beberapa hal dalam hidup yang tidak bisa kita hindari dan kita harus melewatinya. Mau tidak mau Ziyan harus disapih agar dilatih untuk mandiri, kalau tidak disapih dia akan selalu minta menyusu, bahkan di tempat umum sekalipun. Seperti potongan bait Qashidah burdah "Nafsu Bagaikan Bayi, bila kau biarkan akan tetap menyusu. Namun bila kau sapih, maka bayi akan berhenti sendiri".

Aku sudah siap dan ikhlas menyapih Ziyan pada 5 Mei 2024. Menyapih dengan cara menempelkan hansaplast ke area tempat menyusu. Awal-awal menangis minta menyusu, tetapi ku alihkan ke yang lain, ku ajak dia bermain atau kualihkan perhatiannya ke lingkungan sekitar. Malam pertama pasca menyapih, kami coba menidurkan Ziyan melalui motoran atau jalan-jalan. Setelah sampai rumah, dia terbangun. Hal itu terjadi 2x.

Opsi lain, Ziyan langsung dibawa masuk ke dalam kamar, lampu dimatikan dan kami pura-pura tertidur. Alhamdulillah, tidak banyak drama seperti yang dibayangkan.

Seminggu Pasca disapih, dia sudah bisa tidur sendiri dengan cara "suasana harus hening dan lampu harus dimatikan". Selain bisa tidur sendiri, dia juga lebih sering cari makanan di kulkas dan lebih sering nyemil buah, donat, roti, atau apapun itu. Meskipun lebih sering nyemil, namun porsi makan beratnya tetap terjaga dan teratur.

Alhamdulillah. Dia sudah lepas botol dot sejak usia 19 bulan (minum susunya lewat Strawcup). Setelah disapih, dia hampir tidak pernah minta susu formula lagi. Kalaupun minta susu, minumnya dari gelas (sudah tidak lewat strawcup lagi). Ziyan juga lebih sering minta air putih. 

Dua minggu pasca disapih, tidurnya lebih nyenyak dan lebih lama (tidak pernah terbangun lagi di pertengahan tidur). Memang berbeda. Saat sebelum disapih, meskipun sudah tertidur pulas, tiap ada suara plastik, kebisingan ataupun suara air dari kamar mandi, dia pasti terbangun. Namun sekarang, coro jowone Loooosss. Turu pol esuk.

Selain tentang Ziyan, tentang Abuknya, rasa sakit tempat nenennya Ziyan pun sudah mulai mereda, sudah tidak sakit lagi. Memang rasanya sakit, gemreges, tapi itu hanya sebentar, 2 minggu saja (berdasarkan pengalaman aku yaa) Tipsnya dipijat-pijat saja, jangan di pumping, kalau dipumping, nanti ASI-nya enggak berhenti- cukup dipijat-pijat saja dan memang harus tahan sakit.

Posting Komentar untuk "Pengalaman Pertama Menyapih Si Kecil"