Mensyukuri yang Kita Miliki: Sebuah Refleksi dari Teman-Teman Disabilitas
Halo teman teman, Rabu kemarin, tepatnya pada tanggal 12 Februari saya dan teman-teman Pendamping PKH turut mendampingi tim dari Balai Margo Laras, yaitu Balai yang melayani penyandang disabilitas mental.
Tim dari Margo Laras melakukan survei kepada penyandang disabilitas yang diusulkan untuk mendapatkan bantuan kewirausahaan. Salah satunya yaitu ternak kambing. Sebelum survei dengan pihak Margo Laras, kami sudah diberikan tugas untuk mengecek dan memastikan bahwa Penyandang disabilitas (yang pernah diusulkan) masih hidup dan memiliki embrio usaha. Maksudnya, kalau mau diusulkan ternak kambing, syaratnya harus sudah memelihara kambing, meskipun hanya 1 ekor.
Rasa sedih dan haru pasti ada. Melihat perjuangan mereka (penyandang disabilitas) yang tetap gigih dan semangat dalam menjalani hidup. Saat itu saya bertugas untuk melakukan tindak lanjut kepada salah satu penyandang disabilitas di salah satu desa wilayah Kecamatan Bangsri.
Beliau penyandang disabilitas fisik dan hidup sebatang kara. Beliau pernah bekerja sebagai buruh amplas di salah satu mebel. Beliau menyisihkan sedikit demi sedikit hasil jerih payahnya untuk dibelikan seekor kambing. Saat ini, beliau tidak bekerja lagi.
Usianya sudah melampaui setengah abad. Tenaganya pun sudah tidak mampu jika digunakan untuk bekerja. Kegiatan sehari-harinya adalah mencari rumput untuk pakan kambing. Dalam sehari, dia bisa balik 3-5 kali hanya untuk mengambil pakan kambing. Sebab, tenaganya hanya mampu membawa rumput sedikit. Selain itu, beliau tidak punya kendaraan alias jalan kaki.
Beliau hidup tanpa berpenghasilan. Beliau mendapat bantuan Permakanan, program sarapan dan makan siang dari Kemensos yang ditujukan untuk lansia dan disabilitas.
Sudahkah kita benar-benar bersyukur atas apa yang kita miliki?
Kita memiliki fisik yang lengkap tanpa keterbatasan apapun. Kita juga punya tempat berlindung yang aman serta nyaman. Makan pun kita tidak menunggu bantuan dari orang lain. Jika melihat kisah di atas, perjuangannya sungguh luar biasa. Tetap berusaha untuk menjalani hidup dalam keterbatasan fisiknya. Semangatnya tak pernah padam. Mereka menghadapi keterbatasan dengan semangat dan kerja keras.
Refleksi Diri: Mensyukuri Apa yang kita miliki
Mengubah Pola Pikir: Dari Mengeluh Menuju Bersyukur
Jadi, bersyukur bukan sekadar ucapan, tapi kebiasaan yang bisa mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Yuk, belajar bersama untuk tidak mengeluh dan tetap semangat dalam setiap keadaan. Jangan lupa untuk mensyukuri apapun yang terjadi pada kita.
Posting Komentar